Ingin Tingkatkan Partisipasi Publik, Desa Simpang Peut Ikutsertakan Kelompok Difabel dalam Musyawarah Gampong

KAB, MEULABOH – Demi meningkatkan peran kelompok difabel (orang dengan keterbatasan) di desanya, Keuchik Simpang Peut, Kecamatan Arongan Lambalek, Sudirman U membuka ruang seluas-luasnya kepada kelompok rentan tersebut untuk unjuk partisipasi di desa dengan memasukkan mereka ke dalam pranata Kader Duek Pakat Gampong (KDPG).

Salah satunya T. Tarmizi (39). Pria yang sejak umur 7 tahunan harus memakai alat penyangga pada salah satu kakinya ini, saat ini cukup merasa dihargai atas keterbukaan ruang bagi kelompok rentan seperti dirinya.

“Alhamdulillah, saat ini saya sering diajak ikut serta dalam rapat-rapat desa,” ujar pria yang telah memiliki dua anak dari pernikahannya dengan Ainal Marziah istrinya ini.

Dirinya juga bersyukur karena desa juga telah berkomitmen akan mengalokasikan sejumlah dana bagi kelompok difabel yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha mereka.

“Di desa kami, kalau tidak salah ada 4 orang yang seperti saya. Dengar-dengar desa menganggarkan uang sebanyak 28 juta untuk kami berempat,” kata Tarmizi.

Ditanya perihal keikutsertaan kelompok difabel dalam berbagai musyawarah di desanya, Keuchik Seuneubok Teungoh, Sudirman U menjawab, hal tersebut merupakan salah satu realisasi Social Accountabillty Public Partisipation (SAPP) yang selama ini digarap oleh GeRAK Aceh Barat bekerja sama dengan KOMPAK dan PPMN di tiga desa pada kecamatan dimaksud.

“…Berkat dorongan LSM GeRAK dan kawan-kawan yang selama ini sering melakukan workshop dan audiensi terkait partisipasi publik. Sekarang sudah mulai tampak beberapa perubahan, contohnya seperti adanya KDPG di desa kita,” ungkapnya saat ditemui pada kegiatan workshop penganggaran yang digelar oleh GeRAK, Selasa (20/6) kecamatan setempat.

Ditemui di tempat dan waktu yang sama, Koordinator GeRAK Aceh Barat, Edy Syah Putra menyebutkan, KDPG bukanlah ending point.

“Kita tidak berhenti disini. KDPG hanyalah awal. Saat ini kita masih terus berusaha agar seluruh akses pelayanan publik dapat terakses oleh seluruh warga tanpa terkecuali, salah satunya seperti Tarmizi tadi,” ucap pria yang pernah menjadi Manajer Program KontraS Aceh ini. (ra)

Sumber : kabaracehbarat.com